Faktual News melaporkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada 28 April 2025, menunjukkan performa yang cukup baik di tengah dinamika pasar. Penutupan di angka 6.722,96 menandai penguatan sebesar 0,66 persen dari pembukaan di level 6.678,91. Kinerja positif ini didukung oleh aktivitas perdagangan yang cukup tinggi.
Data dari faktual.news mencatat total volume perdagangan mencapai 19,83 miliar saham dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,20 juta kali, menghasilkan nilai transaksi mencapai Rp10,09 triliun. Lebih dari setengah jumlah saham yang diperdagangkan mengalami penguatan, dengan 379 saham menguat, 221 saham terkoreksi, dan 209 saham stagnan.

Tren positif IHSG juga tercermin pada kinerja indeks-indeks lainnya. IDX30, Sri-Kehati, dan LQ45 mencatatkan penguatan masing-masing sebesar 0,40 persen, 0,55 persen, dan 0,49 persen. Namun, JII mengalami pelemahan sebesar 0,26 persen.
Sektor-sektor unggulan turut berkontribusi pada penguatan IHSG. Sektor energi memimpin dengan kenaikan 1,30 persen, diikuti sektor keuangan (0,83 persen), sektor siklikal (0,75 persen), transportasi (0,74 persen), dan industri (0,56 persen). Sektor kesehatan, infrastruktur, properti, dan non-siklikal juga mencatatkan kenaikan, meskipun dengan persentase yang lebih rendah. Di sisi lain, sektor teknologi dan bahan baku mengalami pelemahan.
Beberapa saham mencuri perhatian dengan performa yang menonjol. PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), dan PT Petrosea Tbk (PTRO) tercatat sebagai top gainers. Sebaliknya, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), dan PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) menjadi top losers. Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan antara lain PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), dan PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP). Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang mendorong pergerakan harga saham-saham tersebut.