Faktual News melaporkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan Selasa, 29 April 2025, dengan performa impresif. Angka penutupan di 6.749,07 menandai penguatan tipis 0,39 persen dari posisi pembukaan di 6.722,96. Fenomena ini menunjukkan optimisme pasar yang cukup signifikan, terbukti dari nilai transaksi yang melampaui Rp10,06 triliun.
Aktivitas perdagangan terbilang ramai. Data RTI Business mencatat perputaran 21,23 miliar saham dengan 1,19 juta kali transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, 383 saham mencatatkan penguatan, sementara 230 saham terkoreksi dan 192 saham stagnan.

Kenaikan IHSG juga diikuti oleh penguatan indeks-indeks lainnya. IDX30 naik 0,42 persen ke level 392,89, Sri-Kehati meningkat 0,17 persen ke 349,38, LQ45 menguat 0,46 persen menjadi 757,19, dan JII menanjak 0,64 persen ke 450,63. Kinerja positif ini menunjukkan sentimen positif yang merata di berbagai segmen pasar.
Sektor-sektor unggulan turut berkontribusi pada penguatan IHSG. Sektor kesehatan memimpin dengan kenaikan 1,65 persen, disusul sektor infrastruktur (1,46 persen), bahan baku (1,37 persen), transportasi (1,27 persen), dan teknologi (0,91 persen). Sektor siklikal dan non-siklikal juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, masing-masing 0,89 persen dan 0,57 persen. Hanya sektor industri yang mengalami pelemahan, turun 0,95 persen, dipengaruhi oleh penurunan saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar 1,84 persen.
Saham-saham seperti PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) tercatat sebagai top gainers. Di sisi lain, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID), dan PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) menjadi top losers. Adapun saham yang paling aktif diperdagangkan adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Pergerakan saham-saham ini mencerminkan dinamika pasar yang cukup fluktuatif.