Faktual News Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Jumat, 25 April 2025, dengan semangat membara. Lonjakan 0,78 persen mengantarkan IHSG ke level 6.664,85, naik signifikan dari penutupan sebelumnya di 6.613,47. Aktivitas perdagangan pun cukup ramai, dengan 383,67 juta saham diperdagangkan dalam 19 ribu transaksi, menghasilkan total nilai transaksi mencapai Rp200,39 miliar. Meski begitu, pasar masih menunjukkan dinamika yang menarik: 243 saham menguat, 54 saham terkoreksi, dan 199 saham stagnan.
Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas, mengamati pergerakan IHSG dengan pandangan yang lebih hati-hati. Dalam risetnya, ia memprediksi penguatan IHSG akan terbatas di kisaran 6.540-6.750. Prediksi ini muncul di tengah sentimen pasar yang beragam. Ratih melihat aksi profit taking sebagai salah satu faktor kunci, mengingat reli empat hari berturut-turut yang terjadi sebelumnya. Rebound sebesar 10,29 persen sejak penurunan 8 April lalu, yang dipicu penundaan kebijakan tarif resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump, kini tampaknya memicu koreksi.

Aliran dana asing (outflow) juga menjadi perhatian. Tercatat outflow sebesar Rp514,55 miliar pada 24 April, menambah akumulasi penjualan bersih asing sepanjang tahun (ytd) mencapai Rp50,87 triliun. Data domestik pun menunjukkan perlambatan. Pertumbuhan uang beredar (M2) melambat menjadi 6,1 persen (yoy) pada Maret 2025, turun dari 6,2 persen bulan sebelumnya. Kredit juga mengalami perlambatan, tumbuh 8,7 persen (yoy) pada Maret, lebih rendah dari target Bank Indonesia di kisaran 11-13 persen.
Di sisi global, Wall Street mencatat reli positif seiring rilis laporan keuangan emiten. Namun, inflasi Jepang yang melonjak ke 3,5 persen (yoy) pada Maret 2025 – naik dari 2,9 persen bulan sebelumnya – menimbulkan kekhawatiran. Kenaikan ini, dipicu pengurangan subsidi pemerintah, melebihi target Bank Sentral Jepang (BOJ) sebesar 2 persen. Rapat kebijakan suku bunga BOJ pada 30 April-1 Mei 2025 akan menjadi sorotan penting. Apakah IHSG mampu mempertahankan momentum positifnya di tengah sentimen domestik dan global yang beragam ini? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.