Faktual News Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa, 11 November 2025. IHSG ditutup pada level 8.363,15, atau melemah 0,33 persen dari posisi pembukaan di 8.391,24. Pergerakan ini membuat sebagian investor harus menelan pil pahit di tengah harapan pasar yang sebelumnya cukup optimis.
Berdasarkan data dari RTI Business, aktivitas perdagangan hari ini cukup ramai dengan total 43,63 miliar saham berpindah tangan dalam 1,94 juta transaksi. Nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp15,44 triliun. Namun, sentimen negatif lebih mendominasi, terlihat dari jumlah saham yang terkoreksi mencapai 409, berbanding 263 saham yang berhasil menguat, sementara 141 saham stagnan.
Meskipun demikian, terdapat beberapa sektor yang masih mampu mencatatkan kinerja positif. Sektor industrial memimpin penguatan dengan kenaikan 1,39 persen, diikuti sektor transportasi yang naik 1,26 persen, sektor teknologi menguat 1,15 persen, dan sektor energi yang tumbuh 1,10 persen. Sektor infrastruktur, kesehatan, dan bahan baku juga turut mencatatkan kenaikan meski tidak signifikan.
Sebaliknya, sektor keuangan menjadi pemberat utama IHSG dengan penurunan 0,98 persen. Sektor properti juga mengalami tekanan yang cukup besar dengan penurunan 0,71 persen, diikuti sektor non-siklikal dan siklikal yang masing-masing melemah 0,49 persen dan 0,29 persen.
Sentimen negatif ini juga tercermin pada bursa regional Asia. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,33 persen, Nikkei 225 Tokyo merosot 0,24 persen, dan Shanghai Composite Index Shanghai melemah 0,40 persen. Kondisi ini mengindikasikan adanya tekanan global yang turut mempengaruhi pergerakan IHSG.
