Cincin Paus Fransiskus, dikenal sebagai Fisherman’s Ring atau Cincin Nelayan, akan segera dihancurkan setelah sang pemimpin tertinggi umat Katolik dunia wafat pada Senin (21/4). Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia 88 tahun, tepat pada hari kedua Perayaan Paskah.
Apa Itu Fisherman’s Ring?
Fisherman’s Ring adalah cincin yang dikenakan setiap Paus sebagai simbol otoritas rohani dan administratifnya. Cincin tersebut bergambar Santo Petrus, sang nelayan, dan biasanya digunakan untuk menyegel dokumen resmi Paus pada masa lalu. Kini, cincin itu lebih berfungsi sebagai lambang kehormatan dan kepemimpinan.
Mengapa Harus Dihancurkan?
Penghancuran Fisherman’s Ring menandai berakhirnya masa kepemimpinan seorang Paus. Tradisi ini bertujuan mencegah penggunaan cincin untuk mengesahkan dokumen palsu setelah kematian Paus. Proses ini juga menjadi simbol resmi bahwa Takhta Suci tengah mengalami masa kekosongan atau sede vacante.
Bagaimana Proses Penghancurannya?
Prosesi penghancuran dipimpin oleh Kardinal Camerlengo, pejabat yang bertanggung jawab mengelola Gereja selama kekosongan Tahta Suci. Fisherman’s Ring akan dihancurkan menggunakan palu kecil di hadapan para kardinal sebagai bagian dari rangkaian upacara resmi.
Pada kasus pengunduran diri Paus Benediktus XVI tahun 2013, cincin beliau tidak dihancurkan sepenuhnya, melainkan ditandai dengan guratan salib besar menggunakan pahat. Masih belum diketahui apakah prosedur serupa akan diterapkan pada Fisherman’s Ring milik Paus Fransiskus.
Makna di Balik Tradisi Ini
Lebih dari sekadar ritual, penghancuran Fisherman’s Ring menegaskan bahwa otoritas Paus tidak bersifat pribadi, melainkan melekat pada jabatan. Dengan dihancurkannya cincin, Gereja Katolik menegaskan komitmennya terhadap integritas dan kesinambungan kepemimpinan rohani.