Faktual News Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan Jumat, 22 Agustus 2025, menyajikan drama fluktuatif yang berakhir dengan penurunan tipis. IHSG menutup sesi pertama di angka 7.888,41, merosot 0,61 persen dari posisi pembukaan di 7.890,71. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan terbilang cukup tinggi, dengan volume transaksi mencapai 21,37 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp7,86 triliun. Hal ini menunjukkan minat investor yang masih cukup signifikan, meskipun indeks bergerak di zona merah.
Data faktual.news mencatat, dari total saham yang diperdagangkan, 273 saham mengalami koreksi, sementara 373 saham lainnya menguat. Sebanyak 151 saham lainnya stagnan. Menariknya, di tengah pelemahan IHSG, mayoritas sektor justru menunjukkan performa positif. Sektor teknologi memimpin dengan kenaikan 2,09 persen, disusul sektor transportasi (1,68 persen), sektor siklikal (0,63 persen), sektor industri (0,87 persen), sektor keuangan (0,35 persen), infrastruktur (0,31 persen), dan properti (0,08 persen).

Namun, beberapa sektor lain mengalami koreksi, di antaranya sektor kesehatan (-0,38 persen), energi (-0,04 persen), sektor non-siklikal (-0,02 persen), dan sektor bahan baku (-0,01 persen). Kondisi ini menunjukkan adanya pergerakan yang cukup beragam di pasar saham domestik.
Di sisi lain, bursa saham Asia menunjukkan tren yang beragam. Hang Seng Index dan Shanghai Composite Index mencatat penguatan masing-masing sebesar 0,27 persen dan 0,67 persen. Berbeda dengan Nikkei 225 Index yang justru melemah 0,16 persen. Pergerakan bursa Asia ini memberi gambaran tentang dinamika pasar global yang turut mempengaruhi IHSG. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang mendasari pergerakan IHSG hari ini dan proyeksi pergerakannya di sesi berikutnya.

