Faktual News MNC Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren pelemahannya. Analisis teknikal menunjukkan IHSG mungkin akan menguji level 6.783-6.813 dalam jangka pendek. Namun, potensi koreksi yang lebih dalam, di kisaran 6.561-6.721, patut diwaspadai. Perdagangan kemarin (25/6) mencatat IHSG terkoreksi 0,54 persen, ditutup di level 6.832, diiringi tekanan jual yang signifikan.
Meskipun demikian, MNC Sekuritas tetap optimistis dan merekomendasikan beberapa saham dengan potensi keuntungan. Saham-saham pilihan tersebut antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).

Untuk BBNI, yang terkoreksi 0,72 persen ke level 4.110, MNC Sekuritas menyarankan strategi Buy on Weakness di rentang 3.810-3.970, dengan target price 4.280 dan 4.550, serta stoploss di bawah 3.720. Analisis mereka menunjukkan BBNI berada di bagian wave (c) dari wave [b], sehingga potensi koreksi masih ada.
BKSL, yang mengalami koreksi tajam 6,57 persen ke level 128, juga direkomendasikan Buy on Weakness di rentang 109-123, dengan target price 150 dan 162, serta stoploss di bawah 96. MNC Sekuritas menilai BKSL berada di wave 4 dari wave (C).
Sementara itu, PANI, yang terkoreksi 3,39 persen ke 11.400, direkomendasikan Spec Buy di rentang 11.075-11.300, dengan target price 12.200 dan 13.075, serta stoploss di bawah 10.800. Analisis menunjukkan PANI berada di awal wave (c) dari wave [y], sehingga koreksinya diperkirakan terbatas.
Terakhir, ULTJ, yang justru menguat 3,46 persen ke 1.345 dengan volume pembelian tinggi, direkomendasikan Buy on Weakness di rentang 1.310-1.335, dengan target price 1.395 dan 1.475, serta stoploss di bawah 1.285. MNC Sekuritas melihat ULTJ berada di awal wave (A) dari wave [B], sehingga potensi penguatan masih terbuka.
Perlu diingat, analisis ini bersifat teknikal dan investor disarankan untuk melakukan riset independen sebelum mengambil keputusan investasi. Risiko pasar tetap ada dan keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor.