Faktual News Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus mengakui keunggulan tekanan jual pada perdagangan hari ini, Selasa (11/11/2025), dan parkir di zona merah. IHSG ditutup di level 8.366,51, terkoreksi tipis 0,29% dari posisi sebelumnya di 8.391,24.
Data dari RTI Business mencatat, sebanyak 378 saham mengalami penurunan harga, sementara 290 saham berhasil mencatatkan kenaikan. Sebanyak 147 saham lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan hari ini melibatkan 71,06 miliar saham dengan frekuensi transaksi mencapai 3,12 juta kali, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp27,59 triliun.

Sejalan dengan IHSG, mayoritas indeks sektoral utama juga mengalami pelemahan. IDX30 turun 0,35% ke level 442,14, indeks Sri-Kehati merosot 0,26% menjadi 383,08, dan LQ45 terkoreksi 0,58% ke posisi 842,69. Hanya indeks JII yang mampu mencatatkan kenaikan sebesar 0,34% ke level 581,09.
Menariknya, di tengah koreksi IHSG, beberapa sektor justru menunjukkan performa yang solid dan berhasil mencatatkan pertumbuhan. Sektor energi memimpin penguatan dengan kenaikan 1,74%, diikuti sektor infrastruktur yang naik 1,47%, sektor properti menguat 1,45%, dan sektor transportasi yang tumbuh 1,12%. Sektor industrial juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,87%, sektor kesehatan menguat 0,73%, dan sektor siklikal naik tipis 0,09%.
Sementara itu, sektor-sektor yang mengalami pelemahan antara lain sektor keuangan yang turun 1,13%, sektor non-siklikal merosot 0,71%, sektor teknologi melemah 0,58%, dan sektor bahan baku turun 0,21%.
Beberapa saham yang menjadi top gainers pada perdagangan hari ini adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA), dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA). Di sisi lain, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar (top losers) adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
