Faktual News IHSG berhasil menutup perdagangan hari Rabu, 30 April 2025, dengan performa yang mengejutkan. Meski 318 saham mengalami koreksi, indeks acuan bursa Tanah Air ini justru menguat 0,26 persen dan parkir di level 6.766,79. Pergerakan ini terbilang impresif mengingat angka pembukaannya di level 6.749,07. Volume perdagangan tercatat cukup tinggi, mencapai 24,59 miliar saham dengan nilai transaksi Rp14,48 triliun. Frekuensi transaksi juga menunjukkan aktivitas yang ramai, mencapai 1,29 juta kali.
Data dari faktual.news menunjukkan pergerakan yang menarik. Di tengah penurunan sejumlah saham, sejumlah indeks sektoral justru menunjukkan tren positif. IDX30 misalnya, mengalami penguatan signifikan sebesar 0,63 persen ke level 395,36. Tren serupa terlihat pada Sri-Kehati (naik 0,97 persen ke 352,75), LQ45 (meningkat 0,57 persen ke 761,52), dan JII (menguat 1,09 persen ke 455,54).

Namun, gambaran keseluruhan pasar tidak sepenuhnya cerah. Sektor infrastruktur memimpin pelemahan dengan penurunan 1,51 persen. Sektor teknologi (-0,53 persen), energi (-0,41 persen), bahan baku (-0,39 persen), keuangan (-0,15 persen), dan industri (-0,13 persen) juga mengalami koreksi. Di sisi lain, sektor kesehatan memimpin penguatan dengan kenaikan 2,84 persen, disusul sektor transportasi (1,32 persen), non-siklikal (0,93 persen), siklikal (0,57 persen), dan properti (0,43 persen).
Pergerakan saham individual juga menunjukkan dinamika yang menarik. SMBR, MBSS, dan MIDI masuk dalam daftar top gainers, sementara CMNP, MINE, dan ISAT menjadi top losers. BUMI, DEWA, dan BCAP menjadi tiga saham yang paling aktif diperdagangkan. Pergerakan ini menunjukkan adanya pertarungan yang sengit antara kekuatan beli dan jual di pasar modal. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor fundamental yang mendasari pergerakan IHSG yang kontradiktif ini. Apakah ini pertanda awal tren baru, atau hanya fluktuasi sesaat? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.