Faktual News melaporkan, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa kurang menggembirakan pada perdagangan sesi I, Senin (4/9). Penurunan tipis 0,20 persen mengantarkan IHSG menutup sesi pertama di level 7.869,80, merosot dari posisi pembukaan di angka 7.885,85. Aktivitas perdagangan terbilang cukup tinggi dengan volume transaksi mencapai 23,43 miliar saham, diperdagangkan melalui 1,18 juta kali transaksi, dan menghasilkan nilai total Rp8,31 triliun.
Meskipun demikian, pergerakan IHSG ini tidak sepenuhnya negatif. Dari total saham yang diperdagangkan, 297 saham berhasil mencatatkan penguatan, sementara 361 saham terkoreksi dan 145 saham stagnan. Kondisi ini menggambarkan dinamika pasar yang cukup fluktuatif.

Sektor-sektor unggulan justru menunjukkan tren melemah. Sektor bahan baku memimpin penurunan dengan koreksi 0,70 persen, disusul sektor kesehatan (-0,58 persen) dan properti (-0,48 persen). Sektor keuangan dan energi juga ikut tertekan, masing-masing turun 0,35 persen dan 0,31 persen. Infrastruktur, transportasi, industri, dan non-siklikal juga mengalami penurunan, meskipun relatif kecil. Hanya sektor siklikal yang mampu mencatatkan kenaikan signifikan (1,74 persen), diikuti sektor teknologi dengan kenaikan 0,14 persen.
Tren pelemahan IHSG ini sejalan dengan pergerakan beberapa indeks bursa Asia lainnya. Shanghai Composite Index dan Hang Seng Index masing-masing mencatat penurunan yang cukup signifikan, 1,97 persen dan 1,30 persen. Namun, Nikkei 225 Index Tokyo justru menunjukkan penguatan sebesar 1,57 persen. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang mendasari pergerakan IHSG dan pasar saham global hari ini.

