Faktual News Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi pada penutupan sesi I perdagangan hari ini (15/10), berbalik melemah ke level 8.034,64. Angka ini turun 0,40 persen dari posisi sebelumnya di 8.066,52.
Pergerakan pasar saham pada sesi ini diwarnai oleh aktivitas perdagangan yang cukup tinggi. Data dari RTI Business mencatat, sebanyak 19,80 miliar saham berpindah tangan dalam 1,62 juta transaksi, dengan nilai total mencapai Rp14,62 triliun.
Sentimen negatif tampak mendominasi pasar, dengan 441 saham mengalami penurunan harga. Sementara itu, 234 saham berhasil mencatatkan kenaikan, dan 128 saham stagnan. Tekanan jual tampaknya lebih besar, mendorong IHSG untuk berbalik arah ke zona merah.
Hampir seluruh sektor industri turut merasakan dampak pelemahan ini. Sektor transportasi menjadi yang paling terpukul dengan penurunan sebesar 2,65 persen. Disusul kemudian oleh sektor teknologi (-1,95 persen), bahan baku (-1,17 persen), energi (-1,02 persen), dan industrial (-0,73 persen). Sektor properti, infrastruktur, non-siklikal, dan kesehatan juga mengalami penurunan meski tidak signifikan.
Di sisi lain, terdapat dua sektor yang masih mampu mencatatkan pertumbuhan, yaitu sektor siklikal yang naik 0,18 persen dan sektor keuangan yang meningkat 0,08 persen.
Berbeda dengan kondisi IHSG, bursa-bursa regional Asia justru menunjukkan performa yang positif. Indeks Nikkei 225 Tokyo melonjak 1,77 persen, Hang Seng Index Hong Kong naik 1,33 persen, dan Shanghai Composite Index menguat 0,12 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen pasar di kawasan Asia secara umum masih cukup baik, meskipun IHSG mengalami koreksi.
