Faktual News Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pergerakan dramatis pada perdagangan Selasa, 4 November 2025. Sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH) di level 8.317,07, IHSG justru berbalik arah dan ditutup melemah di posisi 8.241,91. Koreksi ini setara dengan penurunan 0,40 persen dari level penutupan sebelumnya di 8.275,08.
Data dari RTI Business menunjukkan bahwa mayoritas saham, yakni sebanyak 439 emiten, mengalami penurunan harga. Sementara itu, hanya 207 saham yang berhasil mencatatkan kenaikan, dan 164 saham stagnan. Aktivitas perdagangan hari ini terbilang ramai dengan volume mencapai 28,55 miliar saham, frekuensi transaksi 2,34 juta kali, dan nilai transaksi menembus Rp19,49 triliun.

Tak hanya IHSG, indeks-indeks utama lainnya juga turut tertekan. IDX30 merosot 0,57 persen ke 440,94, LQ45 turun 0,25 persen ke 841,84, JII melemah 0,90 persen ke 570,50, dan Sri-Kehati terkoreksi 0,68 persen ke 383,56.
Hampir seluruh sektor mengalami tekanan jual. Sektor properti menjadi yang paling terpukul dengan penurunan 2,62 persen, diikuti sektor bahan baku yang melemah 2,22 persen, dan sektor teknologi yang merosot 1,15 persen. Sektor transportasi dan siklikal juga turut terkoreksi masing-masing sebesar 0,45 persen dan 0,43 persen. Sektor kesehatan, non-siklikal, keuangan, infrastruktur, dan energi juga turut mencatatkan penurunan.
Di tengah sentimen negatif, sektor industrial menjadi satu-satunya yang berhasil mencatatkan penguatan signifikan, yakni sebesar 3,62 persen. Kinerja positif ini didorong oleh kenaikan saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) sebesar 2,34 persen.
Beberapa saham yang menjadi top gainers hari ini antara lain PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan terdalam (top losers) adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

