Faktual News melaporkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menukik tajam pada perdagangan sesi pertama, Rabu, 2 Juli 2025. Penurunan signifikan sebesar 0,91 persen membawa IHSG menutup sesi di angka 6.852,71, setelah dibuka di level 6.915,36. Pergerakan ini mencerminkan sentimen pasar yang kurang optimis.
Data dari faktual.news menunjukkan aktivitas perdagangan yang cukup tinggi, dengan volume transaksi mencapai 14,78 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp5,88 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 634 ribu kali. Namun, di balik angka-angka tersebut, tergambar gambaran yang kurang menguntungkan bagi investor. Sebanyak 378 saham mengalami koreksi, sementara hanya 192 saham yang menguat dan 206 saham stagnan.

Sektor-sektor unggulan pun ikut terdampak. Sektor bahan baku memimpin pelemahan dengan penurunan 1,86 persen, disusul sektor teknologi (-1,77 persen), energi (-1,29 persen), dan properti (-0,80 persen). Sektor keuangan dan non-siklikal juga ikut tertekan, masing-masing melemah 0,50 persen dan 0,47 persen. Hanya sektor transportasi, siklikal, kesehatan, dan industri yang mampu mencatatkan penguatan, meskipun kenaikannya relatif terbatas.
Tren negatif IHSG ini sejalan dengan pergerakan sebagian indeks bursa Asia. Nikkei 225 Index Tokyo dan Shanghai Composite Index Shanghai masing-masing turun 0,45 persen dan 0,14 persen. Hanya Hang Seng Index yang mampu mencatatkan kenaikan sebesar 0,48 persen. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor fundamental yang mendasari pelemahan IHSG ini dan memprediksi pergerakannya di sesi berikutnya. Para pelaku pasar tentunya menantikan perkembangan selanjutnya dengan penuh perhatian.