Faktual News melaporkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Selasa, 1 Juli 2025, dengan penurunan tipis 0,18 persen, parkir di angka 6.915,36. Pergerakan ini sedikit mengecewakan setelah pembukaan di level 6.927,67. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan terbilang cukup ramai dengan total nilai transaksi mencapai Rp11,38 triliun, melibatkan 17,17 miliar saham yang diperdagangkan melalui 1,11 juta kali transaksi.
Data dari RTI Business menunjukkan pergerakan yang beragam. Sebanyak 356 saham mengalami koreksi, sementara 245 saham mencatatkan penguatan, dan 191 saham lainnya stagnan. Dominasi pelemahan juga terlihat pada mayoritas indeks, dengan IDX30 turun 0,49 persen ke 396,88, Sri-Kehati merosot 0,81 persen ke 348,74, dan LQ45 melemah 0,27 persen ke 770,58. Hanya Jakarta Islamic Index (JII) yang menunjukkan kinerja positif, naik 0,56 persen ke 497,48.

Sektor transportasi menjadi sektor paling terdampak, menukik tajam 1,88 persen. Sektor keuangan juga ikut tertekan, turun 0,78 persen, diikuti sektor industri (-0,63 persen) dan non-siklikal (-0,50 persen). Sektor properti (-0,41 persen), energi (-0,38 persen), dan infrastruktur (-0,07 persen) juga mengalami penurunan. Sebaliknya, sektor siklikal (0,69 persen), bahan baku (0,34 persen), teknologi (0,27 persen), dan kesehatan (0,07 persen) berhasil mencatatkan pertumbuhan.
Di tengah gejolak ini, beberapa emiten mencuri perhatian. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), PT Avia Avian Tbk (AVIA), dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) menjadi top gainers. Di sisi lain, PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN), PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), dan PT Towerindo Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memimpin daftar top losers. Sementara itu, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menjadi tiga saham yang paling aktif diperdagangkan. Pergerakan IHSG ini tentu menjadi perhatian bagi pelaku pasar dan investor.