Faktual News melaporkan bahwa indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menukik tajam pada perdagangan sesi I, Selasa (9/9/2025). Penurunan signifikan sebesar 1,66 persen mengantarkan IHSG ke level 7.638,25, merosot dari posisi pembukaan di 7.766,84. Aktivitas perdagangan terbilang tinggi dengan volume transaksi mencapai 23,13 miliar saham, nilai transaksi Rp15,07 triliun, dan frekuensi mencapai 1,57 juta kali.
Dominasi warna merah terlihat jelas di papan perdagangan. Sebanyak 510 saham mengalami koreksi, sementara hanya 193 saham yang menghijau dan 100 saham stagnan. Hampir seluruh sektor ikut terdampak, dengan sektor infrastruktur memimpin penurunan (-2,21%), disusul sektor keuangan (-1,77%), energi (-1,48%), teknologi (-1,42%), dan properti (-1,04%). Sektor bahan baku (-0,90%), non-siklikal (-0,87%), dan kesehatan (-0,40%) juga ikut tertekan. Hanya sektor transportasi (0,21%) dan industri (0,15%) yang mampu menunjukkan kinerja positif di tengah gejolak tersebut.

Pergerakan IHSG ini berbanding terbalik dengan sebagian bursa Asia. Hang Seng Index Hong Kong dan Nikkei 225 Tokyo mencatatkan penguatan, masing-masing sebesar 0,78% dan 0,04%. Sebaliknya, Shanghai Composite Index China mengalami penurunan sebesar 0,28%. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab penurunan IHSG yang cukup signifikan ini dan dampaknya terhadap pasar modal ke depannya.

