Faktual News Jakarta – Usai mengumumkan laporan keuangan kuartal III 2025, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengalami koreksi. Pada penutupan perdagangan 27 Oktober 2025, harga saham BMRI turun 1,76 persen menjadi Rp4.470 per saham, dari sebelumnya Rp4.550.
Penurunan saham BMRI terjadi seiring dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok 1,87 persen ke level 8.117,15 pada hari yang sama. Meskipun demikian, dalam sepekan terakhir, saham BMRI masih mencatatkan penguatan sebesar 3,95 persen, dengan level tertinggi mencapai Rp4.580 per saham.
Secara year to date (ytd), saham BMRI terkoreksi 21,58 persen dari posisi awal tahun Rp5.700 per saham.
Bank Mandiri baru saja merilis kinerja keuangan kuartal III 2025 dengan laba bersih konsolidasi sebesar Rp37,7 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 10,24 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp42 triliun.
Meskipun laba bersih terkontraksi, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 11 persen yoy menjadi Rp1.764,32 triliun. Capaian ini melampaui pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 7,70 persen yoy berdasarkan data Bank Indonesia (BI).
Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 13 persen yoy menjadi Rp1.884 triliun hingga akhir kuartal III 2025. CASA (Current Account Savings Account) tetap menjadi kontributor utama dengan porsi 69,3 persen. (*)
