Faktual News Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus menunjukkan tajinya di sektor infrastruktur dengan mengamankan kontrak baru proyek Sumber Daya Air (SDA) senilai Rp415,44 miliar. Proyek ini meliputi rehabilitasi jaringan utama Daerah Irigasi (DI) di Provinsi Banten, yang terbagi dalam Paket I, III, dan IV. Pengumuman ini disampaikan pada 1 Oktober 2025.
Dhetik Ariyanto, Direktur Operasi II Waskita Karya, menjelaskan bahwa proyek ini krusial untuk mengembalikan fungsi vital irigasi dalam menopang produktivitas pertanian. "Dengan perbaikan dan peningkatan kualitas saluran, kami berharap DI ini dapat menyalurkan air secara lebih efisien, stabil, dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (2/10/2025).

Lebih lanjut, Dhetik menambahkan bahwa manfaat rehabilitasi jaringan irigasi ini tidak hanya terbatas pada penyediaan air yang terjamin bagi lahan pertanian. Proyek ini juga bertujuan untuk meminimalisir kehilangan air akibat kebocoran, yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan indeks pertanaman di wilayah layanan irigasi. Proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan, mulai dari September hingga Desember 2025.
Secara rinci, Paket I mencakup rehabilitasi 10 DI di Kabupaten Serang dan Kota Serang dengan total luas lebih dari 2.500 hektar. Paket III akan memperbaiki enam DI di Kabupaten Lebak dengan total luas 2.678 hektar. Sementara itu, Paket IV meliputi tiga DI di Lebak dan Kota dengan total luas mencapai 2.825 hektar.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWS C3), Dedi Yudha Lesmana, menekankan pentingnya proyek ini dalam mendukung swasembada pangan. Ia juga meminta seluruh pihak yang terlibat untuk bekerja dengan kompak, berkomunikasi dengan baik, dan bersungguh-sungguh. "Action plan adalah kunci. Kita harus bergerak cepat, dari administrasi hingga pekerjaan lapangan. Yang terpenting, hasilnya nanti harus betul-betul dirasakan masyarakat, khususnya petani," tegas Dedi.
Dengan diraihnya proyek ini, Waskita Karya semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor konstruksi dan infrastruktur di Indonesia.