Faktual News Jakarta – Kabar gembira datang dari sektor agribisnis. PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) berhasil mencatatkan lonjakan laba bersih yang fantastis sepanjang Januari hingga September 2025. Emiten berkode TLDN ini membukukan laba bersih sebesar Rp829,3 miliar, melonjak 110,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja cemerlang ini ditopang oleh kombinasi peningkatan volume penjualan dan harga jual rata-rata komoditas kelapa sawit (CPO), minyak inti sawit mentah (CPKO), dan inti sawit (PK). Penjualan CPO TLDN mencapai Rp3,32 triliun, CPKO sebesar Rp210,78 miliar, dan PK sebesar Rp274,37 miliar. Angka ini masing-masing menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 25,4%, 511,8%, dan 48,5% secara tahunan.

Volume penjualan CPO TLDN juga mengalami peningkatan menjadi 238.013 ton, naik 5,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Harga jual rata-rata CPO juga terkerek naik 18,6% menjadi Rp13.945 per kilogram. Sementara itu, volume penjualan CPKO melesat 312,8% menjadi 8.753 ton, dengan harga jual rata-rata yang juga melonjak 48,2% menjadi Rp24.080 per kg. Kenaikan harga jual rata-rata PK sebesar 82,3% menjadi Rp11.024 per kg semakin memperkuat kinerja laba bersih perusahaan.
Direktur Utama TLDN, Wishnu Wardhana, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan volume penjualan seiring dengan membaiknya harga CPO, CPKO, dan PK. "Sebagai perusahaan agribisnis modern, kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk dengan kualitas terbaik dan bernilai tinggi," ujarnya.
Dari sisi operasional, TLDN juga mencatatkan peningkatan produksi. Hingga September 2025, perusahaan telah memproduksi 929.964 ton tandan buah segar (TBS), naik 5,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi baik di kebun inti maupun kebun plasma TLDN, masing-masing tumbuh 5,3% dan 10,3%. Produksi CPO tercatat sebesar 240.282 ton, naik 2,2%, sementara produksi PK dan CPKO masing-masing meningkat 2,9% dan 265,8%. Peningkatan produksi ini sejalan dengan peningkatan volume TBS yang diolah.

