Faktual News Jakarta – PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp175 miliar pada kuartal III 2025. Angka ini menunjukkan performa yang stabil, meskipun sedikit di bawah capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp176 miliar.
Eddy Gunawin, Corporate Secretary SKRN, menjelaskan bahwa stabilitas laba kotor menjadi penopang utama perolehan laba bersih ini. "Laba kotor untuk periode sembilan bulan di 2024 dan 2025 relatif setara. Pada kuartal III 2024, laba kotor tercatat Rp283 miliar, sementara pada kuartal III 2025 naik menjadi Rp288 miliar," ujarnya dalam Paparan Publik Insidentil di Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Penurunan pendapatan menjadi sorotan dalam laporan keuangan SKRN. Pendapatan tercatat Rp622 miliar pada kuartal III 2025, lebih rendah dibandingkan Rp908 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Eddy menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh efek konsolidasi. Pelepasan anak usaha pada akhir 2024 membuat pendapatan pada sembilan bulan pertama 2025 murni berasal dari SKRN.
Dari sisi neraca, aktiva tetap SKRN mengalami sedikit penurunan dari Rp1,16 triliun pada akhir Desember 2024 menjadi Rp1,15 triliun pada kuartal III 2025. Total aktiva juga mengalami penurunan proporsional dari Rp1,60 triliun menjadi Rp1,53 triliun.
Sementara itu, total liabilitas SKRN mengalami kenaikan dari Rp896 miliar menjadi Rp938 miliar. Hal ini berdampak pada penurunan ekuitas dari Rp707 miliar pada akhir Desember 2024 menjadi Rp597 miliar pada akhir kuartal III 2025.
Meskipun terdapat beberapa tantangan, SKRN menunjukkan kemampuan untuk mempertahankan profitabilitas di tengah dinamika bisnis yang ada. Perusahaan terus berfokus pada strategi jangka panjang untuk memperkuat posisinya di pasar.
