Faktual News Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Jumat pagi dengan performa yang menggembirakan. Pukul 09.00 WIB, IHSG melesat ke angka 7.894,95, meningkat 0,52 persen dari posisi penutupan sebelumnya di 7.854,06. Data RTI Business mencatat transaksi mencapai Rp358,07 miliar, melibatkan 618,86 juta saham dalam 49 ribu kali transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, 336 saham menguat, 68 saham terkoreksi, dan sisanya stagnan.
Sentimen positif ini, menurut Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak variatif di kisaran 7.750-7.900. Ia mengatakan bahwa penguatan IHSG selama tiga hari berturut-turut, ditambah penurunan outflow investor asing sebesar Rp31,59 miliar pada Jumat pekan lalu (total outflow mingguan Rp6,59 triliun), menjadi pendorong utama. Meskipun pergantian menteri keuangan sempat menimbulkan sentimen negatif, kebijakan penambahan likuiditas perbankan dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) Bank Indonesia berhasil membalikkan keadaan.

Di kancah internasional, Wall Street menunjukkan pergerakan terbatas cenderung korektif setelah indeks-indeks utamanya mencapai level tertinggi sepanjang masa (ATH). Namun, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed ke level 4-4,25 persen, didorong melemahnya data tenaga kerja dan inflasi yang sesuai ekspektasi, menciptakan optimisme di pasar. Keputusan suku bunga dari bank sentral lainnya, seperti PBoC (China), ECB (Eropa), dan BOE (Inggris), juga menjadi sorotan pelaku pasar pekan ini. Pergerakan IHSG ke depan akan sangat menarik untuk diamati.
