Faktual News melaporkan, IHSG mengawali perdagangan hari ini dengan catatan merah. Indeks Harga Saham Gabungan dibuka melemah ke angka 7.751,32, atau turun 0,20 persen pada pukul 09.00 WIB, Sabtu (9/9). Data RTI Business mencatat transaksi mencapai Rp873,97 miliar, melibatkan 633,49 juta saham dalam 63 ribu kali transaksi. Kondisi pasar terlihat beragam; 180 saham terkoreksi, 149 saham menguat, dan 279 saham stagnan.
Sebelumnya, Phintraco Sekuritas memprediksi pergerakan IHSG yang fluktuatif di kisaran 7.800-7.970. Dalam jangka pendek, potensi koreksi lebih lanjut dan pengujian level support di 7.630-7.650 diprediksi. Penurunan ini, menurut Phintraco, merupakan respons terhadap reshuffle kabinet dan kekhawatiran akan ketidakpastian kebijakan ekonomi. Pasar menanti arahan kebijakan dari pejabat baru dan dampaknya terhadap perekonomian.

Sentimen negatif juga muncul dari penurunan cadangan devisa Indonesia. Pada Agustus 2025, cadangan devisa turun menjadi USD150,7 miliar dari USD152 miliar di Juli 2025. Meskipun merupakan level terendah dalam sembilan bulan terakhir, angka ini masih dianggap solid, mampu membiayai 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang. Penurunan ini disebabkan pembayaran utang luar negeri dan upaya stabilisasi rupiah oleh Bank Indonesia (BI) di tengah fluktuasi pasar global.
Terdapat sedikit kabar positif dari sektor otomotif. Penjualan sepeda motor tumbuh 0,7 persen secara tahunan (yoy) pada Agustus 2025, membalik tren penurunan 2 persen yoy pada Juli 2025. Kenaikan ini merupakan yang pertama dalam empat bulan terakhir, dan dikaitkan dengan penurunan BI Rate. Perkembangan ini perlu dikaji lebih lanjut untuk melihat apakah menjadi indikator pemulihan ekonomi yang lebih luas.
