Faktual News melaporkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan signifikan sebesar 1,28 persen pada perdagangan Senin, 8 September 2025, mengunjungi level 7.766,84. Penurunan ini terjadi meskipun IHSG sempat menunjukkan penguatan di awal sesi perdagangan. Peristiwa ini seakan menjadi bayangan dari pengumuman reshuffle kabinet oleh Presiden Prabowo, yang turut menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Gerak IHSG yang cenderung negatif ini diikuti oleh pelemahan mayoritas indeks utama lainnya. IDX30 tercatat turun 2,01 persen ke level 406,40, LQ45 merosot 2,03 persen ke 783,59, Sri-Kehati melemah 2,00 persen ke 363,83, dan JII turun 0,81 persen ke 521,76. Dominasi warna merah juga terlihat di sebagian besar sektor, dengan sektor siklikal memimpin pelemahan sebesar 2,48 persen, disusul sektor keuangan (-2,29 persen), infrastruktur (-2,07 persen), dan teknologi (-1,98 persen). Sektor properti, energi, transportasi, dan kesehatan juga ikut tertekan. Hanya sektor bahan baku, industrial, dan non-siklikal yang mampu bertahan di zona hijau.

Data perdagangan menunjukkan aktivitas yang cukup tinggi, dengan total volume transaksi mencapai 36,68 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp20,20 triliun. Sebanyak 451 saham mengalami koreksi, sementara 232 saham menguat dan 121 saham stagnan. Saham-saham seperti HMSP, WIIM, dan GGRM tercatat sebagai top gainers, sementara MSIN, BBTN, dan ARTO menjadi top losers. Perdagangan saham BBCA, ANTM, dan BMRI mendominasi volume transaksi.
Perubahan di kursi menteri keuangan tampaknya memberikan sentimen negatif yang cukup signifikan terhadap pasar saham domestik. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang reshuffle kabinet ini terhadap kinerja IHSG dan perekonomian secara keseluruhan. Para pelaku pasar tampaknya masih mencerna implikasi dari perubahan tersebut terhadap kebijakan ekonomi mendatang.
