Faktual News Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan prestasi gemilang pada penutupan perdagangan Jumat, 19 September 2025. IHSG melesat ke level 8.051,11, meningkat 0,53 persen dari posisi sebelumnya di angka 8.008,43. Ini merupakan penutupan tertinggi yang pernah dicapai IHSG. Kenaikan ini diiringi dengan aktivitas perdagangan yang sangat tinggi.
Data dari RTI Business menunjukkan total nilai transaksi mencapai angka fantastis, yakni Rp69,50 triliun. Volume perdagangan juga signifikan, dengan 50,14 miliar saham diperdagangkan melalui 1,89 juta kali transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, 301 saham mengalami penguatan, sementara 350 saham terkoreksi dan 148 saham stagnan.

Kenaikan IHSG ini juga ditopang oleh penguatan hampir seluruh indeks domestik. IDX30 misalnya, naik 0,43 persen ke level 422,56. LQ45 juga ikut menguat 0,08 persen menjadi 809,98. Sri-Kehati dan JII pun mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0,63 persen (menjadi 373,23) dan 0,83 persen (menjadi 546,29).
Sektor industri menjadi bintang utama dengan lonjakan signifikan sebesar 4,55 persen. Sektor bahan baku juga menunjukkan performa positif dengan kenaikan 1,87 persen. Sektor non-siklikal dan energi juga ikut berkontribusi pada penguatan IHSG, masing-masing naik 1,26 persen dan 1,05 persen. Sektor kesehatan dan infrastruktur juga mencatatkan kenaikan, meskipun tidak setinggi sektor lainnya. Di sisi lain, sektor properti, siklikal, dan transportasi mengalami pelemahan.
Beberapa saham mencuri perhatian dengan pergerakannya yang mencolok. PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) masuk dalam daftar top gainers. Sebaliknya, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menjadi top losers. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tercatat sebagai tiga saham yang paling aktif diperdagangkan.

