Faktual News Membuka perdagangan hari ini, Senin (10/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kejutan positif. Setelah sebelumnya diprediksi melemah, IHSG justru melesat ke angka 7.673,09, meningkat 0,58 persen dari penutupan kemarin di level 7.628,60. Pergerakan ini cukup mengejutkan mengingat prediksi sejumlah analis yang memperkirakan penurunan.
Data perdagangan yang dihimpun faktual.news menunjukkan aktivitas pasar yang cukup signifikan. Tercatat 617,24 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi transaksi mencapai 45 ribu kali, menghasilkan total nilai transaksi Rp489,30 miliar. Meskipun demikian, pergerakan IHSG ini terbilang beragam. Sebanyak 247 saham mengalami penguatan, sementara 117 saham terkoreksi, dan 226 saham lainnya stagnan.

Sebelumnya, CGS International Sekuritas Indonesia memprediksi pelemahan IHSG dengan kisaran support 7.410-7.520 dan resisten 7.740-7.845. Mereka menilai reshuffle kabinet, khususnya pergantian Menteri Keuangan, berpotensi menjadi sentimen negatif. Prediksi ini didasarkan pada aksi jual besar-besaran investor asing (net foreign sell) kemarin yang mencapai Rp4,32 triliun, dengan saham BBCA dan BMRI menjadi yang paling banyak dilepas.
Namun, realita di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. CGS International Sekuritas, meskipun sebelumnya memprediksi pelemahan, kini merekomendasikan beberapa saham dengan potensi kenaikan, antara lain ENRG (PT Energi Mega Persada Tbk), AUTO (PT Astra Otoparts Tbk), dan INCO (PT Vale Indonesia Tbk). Saham-saham lain yang direkomendasikan meliputi MEDC (PT Medco Energi Internasional Tbk), EMTK (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk), dan ARCI (PT Archi Indonesia Tbk). Pergerakan IHSG hari ini menjadi bukti dinamika pasar yang selalu penuh kejutan dan membutuhkan analisis yang cermat.

