Faktual News Pembukaan perdagangan Kamis, 18 September 2025, menyajikan pemandangan positif bagi pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa impresif, melejit 0,43 persen ke angka 8.059,95. Lonjakan ini dari posisi penutupan sebelumnya di 8.025,17, menunjukkan optimisme yang cukup kuat di tengah pergerakan pasar global.
Aktivitas perdagangan terbilang ramai. Data RTI Business mencatat volume transaksi mencapai 704,82 juta saham, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 40 ribu kali. Nilai transaksi pun terbilang signifikan, mencapai Rp392,35 miliar. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 313 saham mengalami penguatan, sementara 62 saham terkoreksi dan 225 saham stagnan.

Analisis teknikal dari CGS International Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan IHSG hari ini akan cenderung positif, meski dengan fluktuasi. Mereka memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran support 7.895-7.960 dan resistance 8.090-8.155. Meskipun melemahnya indeks Wall Street dan penurunan harga komoditas berpotensi menjadi sentimen negatif, dampaknya tampaknya teredam oleh sentimen positif lainnya.
Salah satu faktor pendorong utama adalah penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Langkah ini, yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, diyakini akan terus memberikan suntikan positif bagi IHSG.
CGS International Sekuritas juga merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk hari ini, dengan sektor perbankan menjadi sorotan. Saham-saham seperti Bank Tabungan Negara (BBTN), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Mandiri (BMRI) masuk dalam daftar rekomendasi. Selain itu, perusahaan properti seperti Pakuwon Jati (PWON) dan Ciputra Development (CTRA), serta Merdeka Battery Materials (MBMA) juga direkomendasikan sebagai pilihan investasi yang menarik. Pergerakan IHSG hari ini menunjukkan kekuatan fundamental ekonomi domestik dan menarik minat investor untuk terus berinvestasi di pasar saham Indonesia.
