Faktual News Pekan lalu, IHSG berhasil mencatatkan kinerja positif, ditutup pada level 7.867,34 atau menguat 0,47 persen dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di angka 7.830,49. Kenaikan ini juga berdampak pada kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) yang meningkat 0,20 persen menjadi Rp14.211 triliun dari Rp14.182 triliun. Pertumbuhan ini menarik perhatian, mengingat pergerakan pasar saham yang seringkali fluktuatif.
Analisis faktual.news terhadap data BEI mengungkap lima saham yang menjadi penopang utama penguatan IHSG. Kelima saham ini berperan signifikan dalam mendorong indeks menuju zona hijau. Meskipun nama-nama saham tersebut tidak disebutkan secara spesifik dalam rilis berita, peningkatan ini menunjukkan adanya sentimen positif yang cukup kuat di pasar.
Bukan hanya indeks yang menunjukkan tren positif. Aktivitas perdagangan juga mengalami peningkatan. Frekuensi transaksi harian naik 9,88 persen menjadi 2,08 juta kali transaksi, sementara volume transaksi harian meningkat 21,09 persen menjadi 37,24 miliar lembar saham. Nilai transaksi harian pun ikut terdongkrak, mengalami kenaikan 28,43 persen menjadi Rp18,05 triliun.
Namun, di balik euforia kenaikan IHSG, terdapat catatan menarik terkait aktivitas investor asing. Pada Kamis pekan lalu (4/9), tercatat net sell atau penjualan bersih oleh investor asing sebesar Rp305,18 miliar. Jika dikalkulasi sepanjang tahun 2025, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp55,13 triliun. Fenomena ini perlu menjadi perhatian, mengingat peran investor asing dalam dinamika pasar saham domestik. Apakah ini pertanda sesuatu? Ataukah hanya fluktuasi biasa? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dikaji lebih lanjut untuk memahami gambaran yang lebih komprehensif.
