Faktual News melaporkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup sesi pertama perdagangan hari ini (3/9) dengan kinerja yang mengesankan. IHSG melesat 0,83 persen, menguatkan posisinya ke level 7.866,14 dari posisi pembukaan di 7.801,58. Data perdagangan dari RTI Business menunjukkan aktivitas yang cukup tinggi, dengan volume transaksi mencapai 21,65 miliar saham, frekuensi 1,25 juta kali, dan nilai transaksi total Rp10,74 triliun.
Meskipun bursa Asia lain kompak melemah – Shanghai Composite Index turun 0,96 persen, Hang Seng Index merosot 0,44 persen, dan Nikkei 225 Index melemah 0,91 persen – IHSG justru menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Dari 700 saham yang diperdagangkan, 392 saham mencatatkan penguatan, sementara 254 saham terkoreksi dan 153 saham stagnan.

Kenaikan IHSG ini didorong oleh penguatan mayoritas sektor. Sektor energi memimpin dengan kenaikan 2,13 persen, disusul sektor industri (1,85 persen), transportasi (1,43 persen), kesehatan (1,03 persen), dan non-siklikal (1,02 persen). Sektor teknologi, siklikal, keuangan, dan infrastruktur juga mencatatkan penguatan, meskipun dengan persentase yang lebih rendah. Hanya sektor properti (-0,73 persen) dan bahan baku (-0,08 persen) yang mengalami pelemahan.
Performa IHSG yang kontras dengan pelemahan bursa Asia ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan menarik tentang faktor pendorong di baliknya. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap sentimen pasar yang mendasari pergerakan IHSG hari ini. Apakah ini pertanda awal tren positif baru, atau hanya reli sesaat? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
