Faktual News mencatat IHSG pada penutupan perdagangan Jumat, 19 September 2025, berhasil menanjak ke angka 8.051,11, atau meningkat 0,53 persen dari posisi sebelumnya di 8.008,43. Tren positif ini juga terlihat pada indeks domestik lainnya; IDX30 naik 0,43 persen ke 422,56, LQ45 menguat tipis 0,08 persen menjadi 809,98, Sri-Kehati meningkat 0,63 persen ke 373,23, dan JII terdongkrak 0,83 persen hingga mencapai 546,29.
Namun, di tengah euforia penguatan pasar, terdapat kejutan yang cukup menarik perhatian. Indeks INFOBANK15, yang melacak performa 15 emiten perbankan dengan fundamental kuat dan likuiditas tinggi, justru mengalami penurunan. Indeks ini tercatat melemah 0,26 persen, parkir di angka 1.032,62. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: apa yang sebenarnya terjadi di balik pergerakan kontradiktif tersebut?
Data faktual.news menunjukkan mayoritas saham perbankan dalam indeks INFOBANK15 mengalami pelemahan. Sementara itu, sejumlah saham lainnya mencatatkan penguatan. Menariknya, tiga saham, yakni Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang stagnan di Rp4.250, Bank Syariah Indonesia (BRIS) di Rp2.610, dan Bank Aladin Syariah (BANK) di Rp805, juga turut mewarnai dinamika pasar. Pergerakan yang beragam ini menunjukkan kompleksitas sentimen pasar dan faktor-faktor mikro yang mempengaruhi kinerja masing-masing emiten. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap penyebab utama penurunan indeks INFOBANK15 di tengah penguatan IHSG secara keseluruhan. Apakah ini sinyal peringatan atau hanya koreksi sementara? Pertanyaan ini masih menjadi perdebatan di kalangan pelaku pasar.
