Faktual News Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi pada penutupan perdagangan hari ini, 13 Oktober 2025, parkir di level 8.227,20. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,37 persen dibandingkan posisi sebelumnya di 8.257,85.
Data dari RTI Business mencatat, tekanan jual mendominasi dengan 438 saham mengalami penurunan harga. Sementara itu, 240 saham berhasil mencatatkan kenaikan dan 126 saham stagnan. Aktivitas perdagangan hari ini melibatkan 42,66 miliar saham dengan frekuensi transaksi mencapai 2,85 juta kali, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp27,43 triliun.
Penurunan IHSG juga menyeret sejumlah indeks sektoral utama. IDX30 turun 0,77 persen menjadi 411,94, LQ45 terkoreksi 0,71 persen menjadi 788,02, Sri-Kehati merosot 1,04 persen menjadi 355,06, dan JII turun 0,22 persen menjadi 571,34.
Meskipun demikian, sebagian besar sektor justru menunjukkan kinerja positif. Sektor transportasi memimpin dengan kenaikan 2,58 persen, diikuti oleh energi (1,51 persen), bahan baku (1,23 persen), non-siklikal (0,94 persen), teknologi dan kesehatan (0,07 persen).
Di sisi lain, sektor keuangan mengalami penurunan paling signifikan sebesar 1,52 persen. Sektor properti (-1,47 persen), infrastruktur (-1,44 persen), siklikal (-0,94 persen), dan industrial (-0,48 persen) juga turut melemah.
Beberapa saham yang berhasil mencatatkan kenaikan tertinggi (top gainers) antara lain PT Palma Serasih Tbk (PSGO), PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI), dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT).
Sebaliknya, saham-saham yang mengalami penurunan terdalam (top losers) adalah PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN), dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).
Adapun, tiga saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
