Faktual News Mencatat penurunan signifikan pada perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 0,67 persen, parkir di angka 7.890,71, merosot dari posisi sebelumnya 7.943,82. Pergerakan ini menunjukkan kegagalan IHSG untuk bangkit dari tekanan yang terjadi sebelumnya.
Data dari RTI Business menunjukan sejumlah 283 saham mengalami koreksi, sementara 366 saham menguat, dan 152 saham stagnan. Volume perdagangan terbilang tinggi, mencapai 37,80 miliar saham dengan frekuensi transaksi 2,12 juta kali. Nilai transaksi harian pun cukup besar, menembus angka Rp17,00 triliun.

Meskipun demikian, terdapat sejumlah indeks domestik yang menunjukkan pergerakan positif. IDX30 misalnya, menanjak 0,17 persen ke level 428,80. LQ45 juga ikut menguat 0,24 persen menjadi 828,98. Sri-Kehati dan JII pun menunjukan tren serupa, masing-masing naik 0,37 persen (380,44) dan 0,42 persen (541,64).
Namun, kekuatan tersebut tidak mampu menyelamatkan IHSG dari penurunan. Sebagian besar sektor saham justru mengalami pelemahan. Sektor energi menjadi yang paling terdampak, merosot 1,87 persen. Sektor infrastruktur juga ikut tertekan, turun 1,35 persen. Penurunan juga terlihat di sektor properti (-0,80 persen), bahan baku (-0,77 persen), teknologi (-0,30 persen), keuangan (-0,23 persen), sektor siklikal (-0,21 persen), dan transportasi (-0,07 persen).
Di antara saham-saham yang mengalami kenaikan signifikan (top gainers) terdapat PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS), PT Medela Potentia Tbk (MDLA), dan PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL). Sebaliknya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON), dan PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) masuk dalam daftar saham dengan penurunan terbesar (top losers).
Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan adalah PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang mendasari penurunan IHSG dan dampaknya terhadap pasar modal Indonesia.
