Faktual News Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan tren positifnya pada perdagangan Selasa, 7 Oktober 2025, dengan ditutup di level 8.169,28. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,36 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di 8.139,89.
Performa IHSG hari ini didorong oleh penguatan signifikan pada sektor transportasi dan infrastruktur. Sektor transportasi mencatat kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 3,00 persen, diikuti oleh sektor energi yang melonjak 2,62 persen, dan infrastruktur yang menguat 2,33 persen. Sektor teknologi juga turut menyumbang andil dengan kenaikan 0,35 persen, serta sektor keuangan yang tumbuh tipis 0,01 persen.

Meskipun demikian, pergerakan bursa saham secara keseluruhan menunjukkan dinamika yang beragam. Data RTI Business mencatat bahwa terdapat 401 saham yang mengalami koreksi, sementara 280 saham berhasil mencatatkan kenaikan, dan 119 saham stagnan.
Aktivitas perdagangan hari ini cukup ramai dengan total 44,59 miliar saham berpindah tangan dalam 3,17 juta transaksi, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp28,77 triliun. Indeks sektoral lainnya menunjukkan performa yang bervariasi. IDX30 naik 0,36 persen menjadi 412,31 dan LQ45 meningkat 0,38 persen menjadi 785,37. Sementara itu, Sri-Kehati melemah 0,26 persen menjadi 358,56 dan JII turun 0,39 persen menjadi 557,81.
Beberapa sektor justru mengalami pelemahan, seperti sektor bahan baku yang turun 0,63 persen, siklikal merosot 0,44 persen, industrial melemah 0,37 persen, properti turun 0,28 persen, non-siklikal melemah 0,13 persen, dan kesehatan melemah 0,08 persen.
Di antara saham-saham yang menjadi top gainers hari ini adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN), dan PT Timah Tbk (TINS). Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar (top losers) meliputi PT MD Entertainment Tbk (FILM), PT M Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA).
Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT Multipolar Tbk (MLPL).
