Faktual News melaporkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan kinerja positif pada perdagangan sesi pertama, Selasa, 26 Agustus 2025. IHSG menutup sesi I dengan angka mengesankan, 7.940,94, menanjak 0,18 persen dari posisi pembukaan di angka 7.926,90. Aktivitas perdagangan terbilang ramai dengan total volume transaksi mencapai 27,67 miliar saham, berganti tangan sebanyak 1,34 juta kali, dan menghasilkan nilai transaksi yang signifikan, yakni Rp11,08 triliun.
Meskipun demikian, pergerakan IHSG ini tak lepas dari pertarungan antara saham yang menguat dan melemah. Tercatat 306 saham mengalami penguatan, sementara 343 saham terkoreksi, dan 154 saham lainnya stagnan. Dominasi penguatan terlihat jelas pada beberapa sektor unggulan. Sektor industri memimpin dengan kenaikan 1,97 persen, disusul sektor energi (1,33 persen), sektor siklikal (1,30 persen), dan teknologi (1,08 persen). Sektor kesehatan, bahan baku, dan infrastruktur juga ikut berkontribusi positif, masing-masing naik 0,94 persen, 0,32 persen, dan 0,22 persen. Sebaliknya, sektor properti, non-siklikal, keuangan, dan transportasi mengalami pelemahan, masing-masing turun 0,75 persen, 0,38 persen, 0,30 persen, dan 0,29 persen.

Menariknya, pergerakan positif IHSG ini berbanding terbalik dengan tren bursa Asia lainnya. Hang Seng Index Hong Kong, Shanghai Composite Index, dan Nikkei 225 Jepang kompak melemah, masing-masing turun 0,35 persen, 0,19 persen, dan 0,88 persen. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan menarik: apa yang sebenarnya mendorong IHSG untuk tetap perkasa di tengah pelemahan pasar regional? Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap faktor-faktor kunci di balik kinerja IHSG yang mencuri perhatian ini.
