Faktual News Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari Selasa, 28 Oktober 2025, di zona merah. IHSG parkir di level 8.092,62, terkoreksi 0,30% dari posisi sebelumnya di 8.117,15. Data dari RTI Business menunjukkan, pasar diwarnai oleh 309 saham yang melemah, berbanding 341 saham yang berhasil menguat, sementara 159 saham stagnan.
Aktivitas perdagangan hari ini melibatkan 30,21 miliar saham, dengan frekuensi transaksi mencapai 2,30 juta kali. Total nilai transaksi tercatat sebesar Rp19,83 triliun. Mayoritas indeks sektoral turut mengalami tekanan, tercermin dari IDX30 yang turun 0,09% ke 433,04, LQ45 melemah 0,23% ke 822,61, JII terkoreksi 0,69% ke 563,88, dan Sri-Kehati turun 0,55% ke 379,12.

Di tengah koreksi IHSG, beberapa sektor justru mencatatkan kinerja positif. Sektor properti menjadi bintang dengan kenaikan 3,49%, diikuti sektor kesehatan yang menguat 2,65%. Sektor teknologi juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan 2,28%, disusul sektor siklikal (1,25%), infrastruktur (0,31%), dan energi (0,08%).
Sebaliknya, beberapa sektor harus rela berada di zona merah. Sektor industrial memimpin penurunan dengan koreksi 0,99%, diikuti sektor keuangan yang merosot 0,74%, sektor non-siklikal turun 0,61%, sektor transportasi melemah 0,14%, dan sektor bahan baku terkoreksi 0,11%.
Beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan (top gainers), antara lain PT Cahaya Aero Services Tbk (CASS), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar (top losers) adalah PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), PT Palma Serasih Tbk (PSGO), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
