Faktual News melaporkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, Jumat (16/9), mengalami penurunan. Penurunan ini cukup signifikan, menutup perdagangan sesi pertama di level 7.915,26, menurun 0,28 persen dari posisi pembukaan di angka 7.937,11. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan cukup tinggi dengan volume transaksi mencapai Rp9,33 triliun dari 29,49 miliar saham yang diperdagangkan. Frekuensi transaksi juga tercatat sebanyak 1,33 juta kali.
Pergerakan IHSG ini menunjukkan adanya dinamika yang cukup kompleks di pasar saham domestik. Meskipun beberapa sektor seperti non-siklikal (naik 1,62 persen), industri (1,50 persen), transportasi (0,92 persen), dan kesehatan (0,37 persen) menunjukan kinerja positif, sektor lain justru mengalami pelemahan. Sektor keuangan misalnya, mengalami penurunan sebesar 0,83 persen, diikuti sektor bahan baku (-0,43 persen), infrastruktur (-0,34 persen), dan properti (-0,09 persen). Pergerakan ini menunjukkan adanya sentimen yang beragam di pasar.
Kondisi ini juga sejalan dengan pergerakan indeks bursa Asia lainnya yang cenderung beragam. Shanghai Composite Index dan Hang Seng Index menunjukan pelemahan, sementara Nikkei 225 Index mengalami penguatan. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen global. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan penurunan IHSG pada sesi I ini, termasuk pengaruh sentimen global dan kondisi ekonomi domestik. Apakah tren ini akan berlanjut pada sesi II? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
