Faktual News Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memasang target ambisius untuk mendongkrak laba bersih hingga menembus angka Rp300 miliar pada tahun 2026. Proyeksi ini diungkapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu, 29 Oktober 2025.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan optimismenya bahwa laba bersih perseroan akan mencapai Rp300,81 miliar pada tahun 2026. Angka ini mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 18,02% dibandingkan dengan target yang telah direvisi dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2025, yaitu sebesar Rp254,9 miliar.
Selain laba bersih, BEI juga menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 9,54%, menjadi Rp1,94 triliun dari sebelumnya Rp1,77 triliun pada RKAT 2025-Revisi. Iman menambahkan, "Dengan proyeksi keuangan ini, Cost to Income Ratio perseroan berada di angka 80,5%, sedikit lebih rendah dari rata-rata sejak tahun 2015."
Dari sisi aset, BEI memperkirakan total aset perseroan akan mencapai Rp7,49 triliun dengan total ekuitas di atas Rp6,41 triliun pada akhir tahun 2026. Posisi kas, setara kas, dan aset keuangan lainnya juga diproyeksikan tetap kuat, berada di atas Rp3,41 triliun, atau naik 8,62% dari RKAT 2025-Revisi.
Meskipun demikian, belanja modal (capex) diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 18,66% menjadi Rp331,4 miliar pada tahun 2026. Penurunan ini disebabkan oleh sebagian besar capex dialokasikan untuk pengembangan sistem perdagangan dan pengawasan yang porsi terbesarnya ada di tahun 2025. "Kami targetkan live di semester I 2026, sehingga ada penurunan capex untuk PSPP dibandingkan dengan tahun ini," pungkas Iman.
