Faktual News Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali harus mengakui keunggulan tekanan jual pada perdagangan hari ini, 15 Oktober 2025, dan parkir di zona merah. IHSG ditutup di level 8.051,17, terkoreksi tipis 0,19 persen dari posisi sebelumnya di 8.066,52.
Berdasarkan data dari RTI Business, sebanyak 449 saham mengalami penurunan harga, sementara 232 saham berhasil mencatatkan kenaikan. Sebanyak 122 saham lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan hari ini melibatkan 36,12 miliar saham dengan frekuensi transaksi mencapai 2,69 juta kali, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp29,73 triliun.

Performa indeks sektoral juga menunjukkan variasi. Indeks IDX30 tercatat naik 0,14 persen menjadi 403,68, dan LQ45 menguat tipis 0,03 persen ke level 772,14. Sementara itu, indeks Sri-Kehati melemah 0,04 persen menjadi 347,84, dan JII turun 0,14 persen ke posisi 557,16.
Mayoritas sektor turut tertekan seiring pelemahan IHSG. Sektor teknologi menjadi pemberat utama dengan penurunan tajam sebesar 3,65 persen, diikuti oleh sektor transportasi (-2,82 persen), industrial (-0,71 persen), dan energi (-0,65 persen). Sektor bahan baku, siklikal, properti, dan kesehatan juga mengalami koreksi.
Di sisi lain, terdapat tiga sektor yang berhasil mencatatkan penguatan, dipimpin oleh sektor keuangan dan infrastruktur yang masing-masing naik 0,56 persen, serta sektor non-siklikal yang menguat 0,54 persen.
Beberapa saham yang menjadi top gainers hari ini antara lain PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN), dan PT Cisarua Mountain Diary Tbk (CMRY). Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan terdalam (top losers) adalah PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Tiga saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

