Faktual News Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Senin (7/5), dengan performa yang cukup menjanjikan. Pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat 0,37 persen ke level 6.923,94, naik dari posisi penutupan sebelumnya di 6.898,19. Data perdagangan yang dihimpun faktual.news menunjukkan aktivitas perdagangan yang cukup ramai, dengan volume transaksi mencapai Rp306,08 miliar dari 410,36 juta saham yang diperdagangkan melalui 29 ribu kali transaksi.
Meskipun demikian, pergerakan IHSG terbilang beragam. Tercatat 242 saham mengalami penguatan, sementara 83 saham terkoreksi dan 229 saham lainnya stagnan. Analis dari Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, memprediksi pergerakan IHSG hari ini akan cenderung variatif, bergerak dalam rentang 6.800 hingga 6.920. Prediksi ini didasari oleh rebound IHSG selama tujuh hari berturut-turut, yang menjadi sentimen positif. Kenaikan harga emas dunia ke level US$ 3.437 per ounce pada 6 Mei juga turut memberikan dukungan.

Namun, bayang-bayang outflow investasi asing sebesar Rp202 miliar pada perdagangan kemarin masih menjadi catatan. Meskipun penurunan IHSG secara year to date (ytd) masih relatif terbatas di angka 2,57 persen, kondisi daya beli domestik tetap menjadi perhatian. Data Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Bank Indonesia (BI) kuartal I 2025 yang hanya tumbuh 1,07 persen (yoy) mencerminkan lemahnya permintaan di sektor properti primer.
Di kancah global, Wall Street mengalami aksi profit taking selama dua hari berturut-turut, menantikan keputusan suku bunga The Fed. Sementara itu, pertemuan antara Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan pihak Tiongkok di Swiss untuk negosiasi tarif pekan ini juga akan menjadi faktor yang memengaruhi pasar. Situasi ini menciptakan dinamika yang menarik untuk dipantau dalam pergerakan IHSG selanjutnya.
