Faktual News Jakarta – Kabar gembira datang dari PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS)! Proyek Tambang Emas Pani terus menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga akhir kuartal III 2025, pembangunan fasilitas utama seperti heap leach, pabrik ADR (Adsorption, Desorption, and Recovery), serta infrastruktur pendukung lainnya telah mencapai 83%.
Lebih lanjut, EMAS telah memulai aktivitas penambangan sejak 1 Oktober 2025, dengan first blasting yang sukses dilaksanakan pada 15 Oktober. Dukungan pasokan listrik 150 kV dari PLN sejak awal Oktober juga menjadi angin segar, memungkinkan pengujian optimal pada Pabrik Pengolahan Bijih (Ore Processing Plant). Dengan progres yang menggembirakan ini, EMAS optimis produksi emas perdana akan terealisasi sesuai target pada kuartal I 2026.

Boyke Poerbaya Abidin, Presiden Direktur EMAS, menyatakan bahwa dengan dimulainya penambangan dan target produksi emas di awal 2026, EMAS siap menjadi salah satu produsen emas utama di Indonesia. "Suksesnya IPO memberikan fleksibilitas finansial untuk menyelesaikan proyek Pani dan mendukung pertumbuhan jangka panjang. Hingga saat ini, EMAS telah menginvestasikan USD208,7 juta untuk pengembangan Tambang Emas Pani," jelas Boyke dalam keterangan resminya.
EMAS juga menaruh perhatian besar pada keberlanjutan dan keselamatan kerja. Operasi Tambang Emas Pani telah mencatatkan 15,5 juta jam kerja tanpa insiden Lost Time Injury (LTI). Sebagai wujud komitmen terhadap prinsip ESG (Environment, Social, and Governance), Tambang Emas Pani akan memanfaatkan energi terbarukan melalui skema Sertifikat Energi Terbarukan (REC) dari PLN. Langkah ini sejalan dengan nilai keberlanjutan yang diusung oleh induk perusahaan, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

