Faktual News Jakarta – Rencana kolaborasi antara PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dengan PT Bisnis Bersama Berkah (Triple B) memicu reaksi pasar yang cukup signifikan. Meskipun detail aksi korporasi ini belum diumumkan secara rinci, pergerakan saham BRRC menjadi sorotan.
Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada, menilai bahwa lonjakan minat terhadap saham BRRC lebih didorong oleh spekulasi pasar. Investor bereaksi cepat terhadap kabar kolaborasi dengan Triple B, meskipun belum ada kejelasan mengenai bentuk kerja sama dan tujuan akhirnya.

"Pergerakan saham BRRC yang menguat tampaknya merupakan respons spekulatif dari pelaku pasar atas adanya kesepakatan dengan Triple B, meskipun belum ada kejelasan terkait kesepakatan bisnis apa yang akan dijalankan dan seperti apa tujuan akhirnya, karena ini masih tahap awal," ujar Reza.
Sentimen positif ini diperkuat oleh Triple B yang saat ini tengah berupaya mengakuisisi saham di PT Multi Energy Jaya Abadi Tbk (MEJA). Aktifnya Triple B dalam mengembangkan portofolio bisnisnya turut meningkatkan persepsi positif investor terhadap potensi kolaborasi dengan BRRC.
Namun, Reza mengingatkan bahwa pergerakan harga saham BRRC saat ini masih didorong oleh sentimen pasar. Ia menyarankan investor untuk mencermati rilis resmi perusahaan terkait bentuk aksi korporasi dan proyeksi bisnis yang akan dijalankan sebelum mengambil keputusan investasi lebih lanjut.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham BRRC berbalik arah dan ditutup melemah 8,67 persen ke posisi Rp137 per saham, setelah sebelumnya sempat mencapai level tertinggi Rp167 per saham. Meskipun demikian, dalam sepekan terakhir, saham BRRC masih mencatatkan kenaikan 3,01 persen dengan rentang harga antara Rp129 hingga Rp161 per saham.
Sebagai informasi tambahan, pada akhir Juni 2025, BRRC mencatatkan penjualan sebesar Rp54,66 miliar dengan laba bersih Rp647,8 juta. Total aset perusahaan mencapai Rp113,71 miliar, terdiri dari liabilitas Rp34,83 miliar dan ekuitas Rp78,87 miliar.

